Pages

Kamis, 08 Mei 2014

Lautan Awan Gunung Cikuray

LAUTAN AWAN   DI CIKURAY

Ingin menikmati indahnya negeri diatas awan? Yap. Mendaki gunung adalah salah satu kegiatan yang wajib dicoba. Pemandangan lautan awan yang membentang begitu luasnya saat berada di puncak gunung akan selalu membuat penikmatnya betah berlama-lama dan enggan untuk pulang.
1389232035271390821
Lautan Awan Cikuray
Berbagai panorama tiap gunung di Indonesia dari mulai padang sabana, lembah edelweiss, kawah belerang, danau, dan yang tak kalah menarik yaitu puncaknya , selalu mempunyai keunikan dan daya tarik tersendiri yang membuat banyak orang tidak bosan untuk mendaki hanya untuk menikmati keindahan alam yang ditawarkan. Salah satu gunung yang tidak boleh dilewatkan untuk dinikmati keindahan alamnya yaitu Gunung Cikuray.
Gunung Cikuray merupakan gunung yang memiliki tinggi sektar 2818 mdpl, terletak di wilayah Kabupaten Garut dan sangat familiar bagi kalangan pendaki gunung karena terkenal dengan lautan awannya yang sangat mempesona, pemandangan matahari terbit atau sunrise dari atap Gunung Cikuray pun tak kalah menariknya dengan gunung-gunung lain di Indonesia.
1389333675127046249
Detik-Detik Sunrise di Puncak Cikuray
13893329101475380920
Menggapai Mentari
Tak lengkap rasanya ketika kita mendaki tidak ada ada pengalaman menarik yang dapat dibawa pulang dimana dari setiap pengalaman tersebut dapat menjadi bahan pelajaran, begitu pun dengan saya dan teman-teman saat mendaki Gunung Cikuray.
Rombongan kami sampai di Terminal Guntur bertepatan dengan adzan maghrib berkumandang, kemudian kami naik angkutan umum ke Pos Perkebunan Teh. Yang tidak kami tahu bahwa ojek atau mobil pickup dari Pos Perkebunan ke Pos Pemancar(start pendakian) tidak tersedia jika sudah menjelang malam. Walhasil kami memutuskan untuk jalan kaki melewati perkebunan teh untuk sampai ke Pos Pemancar. Setelah membayar tiket masuk dan mendapat instruksi arah dari penjaga Pos Perbukitan kami memulai menapaki perkebunan teh, 1 jam berjalan kami masih santai-santai saja, 2 jam kemudian kami mulai panik. Seharusnya menurut estimasi dari Pos Perkebunan ke Pos Pemancar paling lama hanya 2 jam berjalanan jika ditempuh dengan jalan kaki.
Sadar telah tersesat dan keluar dari jalur normal, kami memutuskan memotong jalan dengan menaiki satu bukit ke bukit lainnya. Setelah susah payah 3 jam naik turun bukit dan menerjang tanaman teh, posisi kami dengan Pos pemancar hanya tinggal bersebelahan bukit. Kami berputar-putar mencari jalur tercepat, ternyata jalur tercepat menuju bukit sebelah hanya dengan melewati turunan seperti jurang,sisanya harus memutar 3 bukit lagi, karena waktu sudah menunjukkan pukul 2 pagi dan kami tidak ingin mengambil resiko, akhirnya kami memutuskan mendirikan  tenda di tengah-tengah kebun untuk beristirahat menunggu fajar tiba. Pagi datang dan kami menertawakan kebodohan kami mencari jalur di waktu malam, karena sebetulnya lebih mudah mencari jalan sewaktu pagi hari. Ternyata jalur turunan yang kami sangka seperti jurang, hanya turunan biasa dan hanya terlihat curam saja di waktu malam. Sesampainya di Pos Pemancar, kami bercerita dengan pendaki lain, ternyata memang banyak kejadian para pendaki tersesat saat membuka jalur di malam hari.
Dari Pos Pemancar, untuk mencapai puncak Cikuray terdapat 6 pos yang harus dilalui dengan jalur pendakian yang cukup terjal. Jangan kaget ketika mendaki akan susah ditemui trek/jalan landai. Bagi pendaki pemula seperti saya, mungkin agak sedikit menyiksa karena jalur yang dilalui penuh tanjakan.
1389405640623013174
Medan Pendakian Gunung Cikuray
Meskipun jalur pendakian yang susah dan terjal, ketika telah berada di puncak, rasa capek, lelah akan terbayar setelah melihat lautan awan yang membentang sejauh mata memandang.  Anda bisa melihat pemandangan Gunung Papandayan dari puncak Cikuray.
13893322771794861831
Bayangan Kerucut Raksasa Gunung Cikuray Menutupi Gunung Papandayan
Dari pengalaman saya diatas kita dapat mengambil sedikit tips2 ketika mendaki gunung Cikuray :
Tips pertama : Usahakan anda yang berasal dari luar kota Garut  sampai di Terminal Garut sebelum Maghrib, karena angkutan umum dari terminal Guntur menuju Pos Perkebunan agak susah ketika menjelang maghrib. Selain itu ojek dari Pos Perbukitan menuju Pos Pemancar sudah tidak tersedia . Jika terlanjur, maka jangan memaksakan membuka jalur di kebun teh pada malam hari karena kemungkinan salah jalur akan lebih besar.
Tips  kedua : Pakailah sepatu ketika mendaki gunung Cikuray, karena lebih nyaman memakai sepatu daripada sandal gunung melihat medan pendakian yang cukup terjal
Tips  ketiga : Isi perbekalan air di pos Pemancar karena sumber air hanya ada di Pos Pemancar, saat musim penghujan juga bisa dijumpai sumber air di Pos 2 atau Pos 3, tetapi untuk berjaga-jaga lebih baik mengisi air di Pos Pemancar
Mendaki gunung merupakan salah satu kegiatan traveling untuk sekedar mengisi waktu luang ketika

Kamis, 01 Mei 2014

Dokumentation Of Merbabu Mountain
















Shalat Saat Mendaki Gunung


Dalam berkegiatan alam bebas dan utamanya pendakian gunung, sesuai pengalaman, bagi yang beragama Islam tentu tak ingin ( atau justru melupakan? ) lupa sholat serta tak menjadi alasan apapun untuk meninggalkan sholat. Tetapi bagaimana caranya, sering menjadi pertanyaan bagi para pendaki gunung.

Hal yang penting, tetapi kadang sering di lupakan jika kita berada di alam bebas, yang biasanya menjadi sebab alasan karena lokasi dan sulitnya mencari air untuk ber wudhu, serta juga pakaian yang kita rasa tak pantas untuk sholat karena kotor oleh alam. Berikut ini pertanyaan - pertanyaan berdasar pengalaman tentang mengadakan sholat saat berada di pendakian gunung.

Bolehkah sholat fardhunya dijama ? Sebagai catatan, di gunung biasanya selama 3 hari 2 malam. Kadang juga kita selalu ditimpa hujan seharian, sehingga kedinginan, sulit untuk sholat. Shalat fardhu boleh dijama` bila kita dalam keadaan safar / melakukan perjalanan. Mendaki gunung termasuk salah satu bentuk perjalanan yang bisa dijadikan dasar dari menjama sholat.

Selama di gunung biasanya sepatu selalu dipakai dan kita dikejar waktu untuk mencapai target. Bisakah sholat dengan menggunakan sepatu? Jika bisa, bagaimana wudhunya? Seorang yang sholat boleh dalam kondisi sedang mengenakan sepatu, maksudnya pakai sepatunya sebelum sholat, bukan saat sedang sholat. Jadi waktu sedang sholat, sepatunya dalam keadaan terpakai.

Sedangkan wudhu nya, kita cukup mengusap bagian atas sepatu itu dengan air, tanpa membuka sepatunya. Praktek ini dikenal dalam fiqoh dengan istilah al-Mashu Alal Khuffain , yaitu membasuh khuf ( sepatu ) sebagai ganti mencuci kaki dalam wudhu.

Dalilnya adalah bahwa ketika Rasulullah SAW berwudhu, salah seorang sahabat mengambilkan air wudhu untuknya, ketika giliran mencuci kaki dan sepatu masih dikenakan, beliau mengatakan, Biarkan kakiku itu ( tidak perlu dilepas sepatunya ). Karena ketika aku mengenakan sepatu, kakiku dalam keadaan suci ( dalam keadaan wudhu ).

Praktek seperti ini memang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW dahulu. Dan menjadi bagian dalam tata aturan berwudhu terutama bila dalam keadaan udara yang sangat dingin. Sebagian ulama ada membolehkannya hanya pada saat safar ( bepergian ). Namun yang benar adalah baik dalam keadaan safar atau tidak, bisa diberlakukan.

Caranya sama dengan wudhu biasa kecuali hanya pada ketika hendak mencuci kaki, maka tidak perlu mencopot sepatu, tapi cukup membasuh bagian atas sepatu dari bagian depat terus ke belakang sebagai ganti dari cuci kaki. Sepatu tetap dalam keadaan dipakai dan tidak dilepas.



Untuk dibolehkannya tidak mencuci kaki dalam wudhu dan hanya mengusap bagian atas dari sepatu, ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi :

Sebelumnya harus sudah berwudhu dengan sempurna. Setelah itu bila batal wudhu nya, maka ketika berwudhu lagi, tidak perlu mencuci kaki tapi hanya mengusapkan air ke bagian atas sepatu. Sepatu yang digunakan haruslah yang menutupi hingga mata kaki dan bukan terbuat dari bahan yang tipis tembus air. Juga tidak boleh ada bagian yang bolong / robek.

Untuk musafir, boleh melakukan seperti itu selama masa waktu tiga hari. Sedangkan buat yang tidak musafir, masa berlakunya hanya sehari dan semalam. Semua itu selama dia tidak mencopot sepatunya. Adapun bila dalam masa itu dia mencopotnya, maka batallah masa berlakunya baik yang sehari semalam atau tiga hari. Semua yang membatalkan wudhu otomatis membatalkan wudhu dengan mengusap pada sepatu.

Ketika wudhu, bagian mana saja yang wajib dan yang sunah dibasuh? Bolehkah kita hanya membasuh yang wajib saja? Karena air di gunung sangat dingin sekali, atau sebaliknya, ada yang sangat panas sekali. Sehingga enggan untuk menyentuh air.

Dalam berwudhu, anggota badan yang wajib untuk dibasuh adalah wajah, kedua tangan hingga batas siku, mengusap ( sebagian ) kepala dan mencuci kaki hingga batas mata kaki. Masing - masing wajib dibasuh / diusap sekali saja. Kalau dua atau tiga kali sifat hanya sunnah. Namun bila kondisinya sangat dingin dan khawatir menyebabkan penyakit, maka kita boleh melakukan tayammum. Yaitu dengan menyapu wajah dan tangan dengan tanah / debu sebagai ganti dariwudhu.

Lalu bagaimana cara buang air besar / kecil ketika tidak ada air di sekitar kita dan tidak ada WC selama di gunung?. Ya terserah kita maunya bagaimana. Tapi kalau bertanya bagaimana istinja ( cebok ) nya, maka dalam fiqih dikenal istilah Istijmar, yaitu beristinja bukan dengan air tapi dengan benda - benda padat lainnya seperti batu, kayu dan lain - lainnya.

Praktek aslinya dahulu di masa Rasulullah SAW lebih banyak menggunakan batu. Yaitu tiga buah batu yang berbeda yang digunakan untuk membersihkan bekas - bekas yang menempel saat buang air. Dasarnya adalah hadits Rasulullah SAW :

Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, Siapa yang beristijmar ( bersuci dengan batu ) maka hendaklah berwitir ( menggunakan batu sebanyak bilangan ganjil ). Siapa yang melaksanakannya maka dia telah berbuat ihsan dan siapa yang tidak melakukannya tidak ada masalah. HR. Abu Daud, Ibju Majah, Ahmad, Baihaqi dan Ibnu Hibban. Dari Aisyah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, Bila seorang kamu datang ke WC maka bawalah tiga buah batu, karena itu sudah cukup untuk menggantikannya. HR. Abu Daud, Baihaqi dan Syafi`i. Janganlah salah seorang kamu beristinja kecuali dengan tiga buah batuHR. Muslim.

Sedangkan selain batu, yang bisa digunakan adalah
 
Blogger Templates